Senin, 06 September 2010

this is sylvie

Sylvie, yap...itu nama resmi buat macan silver lansiran 2010 yang akhirnya nongkrong di rumah. gak tau kenapa pengen ngasi nama kaya gitu mungkin biar terderngar feminim aja yah, kan itung2 buat meredam sedikit deruman si macan. sylvie ini pengganti dari macan item gw yang pada akhirnya harus pensiun karena usia yang makin renta plus jajan yang makin banyak, daripada bikin dompet kena badai krisis regional lebih baik dihibahkan aja laaa.

masi inget banget gw waktu itu sylvie dateng di suatu minggu sore bareng temen2nya di truk bak HONDA. langsung habis itu diturunin, en langsung masuk kandang barunya.

emang sih perjalanan gw sama sylvie belom banyak bisa bercerita, palingan cuma waktu ntu pas inreyen udah langsung tes mesin barengan temen2 dari Tiger Kaskus ke arah puncak. emang motor ini suaranya lebih menderu daripada yang lama, kalo yang lama itu suaranya bukan menderu tapi meraung, ntah kenapa. sylvie ini yang jadi temen gw buat menghabiskan sebagian besar aspal jakarta sambil sesekali masuk jalur off road kalo lagi motong macet lewat jalan tikus yang gak jelas nongol dimana masuk darimana.

sampe saat ini sylvie belom gw dandanin macem2, masih sayang dengan bentuk manisnya yang juga masi gress bau dealer. tapi kedepannya liat aja, sylvie pasti berubah dari gadis desa yang lugu jadi primadona ibukota yang ganas..








































introducing my self

hello world of blogging, let me introduce my self. hai smua, gw Poetro Fadjar Sareh..an Aries Boys from depok alias jakarta coret mau mulai ikut-ikutan narsis bikin blog. bukan ikutan trend, bukan karena latah, tapi supaya dibilang gaul ajah..hehehehehehe

gw kebetulan di jakarta cuman numpang lahir tanggal 2 April taun 1986 kemaren di RS Setiabudi daerah Tebet, Jaksel. selebihnya yah gw menghabiskan masa2 hidup gw di depok ini.
gw terlahir dari keluarga kecil yang gw banggain banget sampe kapan pun gw masi bisa bernapas. alhamdulillah my dad Poetro Wisono, and my mom Rospita juga kasi gw temen main seorang ade cwo named Poetro Bagoes Purnama. ada yang mirip yah di nama kita bertiga, yups...that's our father's clan...POETRO Famzs. hampir semua sodara2 gw dari pihak ayah pasti mencantumkan nama POETRO/I di depan namanya, inget yah kudu pake ejaan lama...jangan coba2 salah tulis ato bakal dimencak2i sama kita2 orang...mau???

sekarang kerjaan gw tinggal terus2 mencari tiap lembar rupiah buat menghidupi diri gw sendiri, sambil sedikit2 juga mulai nabung untuk membuat keluarga kecil gw nantinya...insyaallah amin ya Rab.

nantinya, bakal ada banyak cerita en juga sedikit2 curcol ato mungkin juga artikel2 menarik yang bakal gw pajang disini, jadi gak nyampah aja gw dimari...








 
Pasal 59
(1) Untuk kepentingan tertentu, Kendaraan Bermotor dapat
dilengkapi dengan lampu isyarat dan/atau sirene.

(2) Lampu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas warna:
a. merah;
b. biru; dan
c. kuning.

(3) Lampu isyarat warna merah atau biru sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b serta sirene
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai
tanda Kendaraan Bermotor yang memiliki hak utama.

(4) Lampu isyarat warna kuning sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c berfungsi sebagai tanda peringatan
kepada Pengguna Jalan lain.

(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:
a. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan
untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan
untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan
Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran,
ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan
c. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan
untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol,
pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas
umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang
khusus.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, prosedur,
dan tata cara pemasangan lampu isyarat dan sirene
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
peraturan pemerintah.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan
lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan peraturan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia.

Basic Life Support



Basic Life Support

Menyelamatkan nyawa itu terbatas.


Artikel ini dibuat dengan hasil membaca dari beberapa web dan blog di internet mengenai P3K, kaitannya dengan Y*ML saat ini kita belum ada semacam pelatihan atau pengetahuan yang baik dan benar tentang P3K, karena saya sendiri tidak punya latar belakang hal tersebut. Waktu kecil dolo ..halah di kepanduan (pramuka) ada diajarkan P3K ..jadi yaa lupa2 inget gitu dech. Mungkin kopdar depan saya akan bawa Bro Nana untuk kopdar dan memberikan pelatihan P3K. Barusan saya telp dia bersedia memberikan pelatihan tersebut.

Saya sering melihat ketika ada kejadian kecelakaan di jalan banyak sekali para penolong kecelakaan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup sehingga si korban bukannya selamat malah tambah parah apabila para penolong tidak mengetahui prosedur yang benar pada kecelakaan. hehehehehe jangan sembarangan buka helm pada korban kecelakaan jika anda tidak mengerti… ada tahap-tahap yang harus dilakukan.

dibawah ini hasil copy paste :

Sebelum menenangkan korban tentunya kita wajib menenangkan diri sendiri dulu, jadi majulah serta berbicara pada korban tanpa menonjolkan kepanikan, hal ini penting untuk membuat korban merasa safe dan lukanya dapat diatasi, bukan akhir segalanya. Perdarahan sendiri diatasi dengan cara menekan sumber perdarahannya dengan kuat selama beberapa waktu, dengan menggunakan kain yang relatif bersih. Selanjutnya untuk mengoptimalkan penghentian perdarahan, bagian tubuh yang berdarah contohnya kaki kanan, maka ditinggikan (diangkat) dengan cara mengganjal kaki kanan saat penderita ditidurkan.

Jika perdarahan masih berlangsung, ikatlah pangkal kaki kanan tersebut dengan kain yang cukup lebar (jangan yang sempit dan menekan terlalu keras) serta kirim pasien ke UGD terdekat dalam posisi kaki agak diangkat selama dalam transportasi. Jangan pernah membubuhkan luka dengan serbuk apapun seperti kopi, bedak atau apapupun karena perbuatan itu justru mendatangkan resiko perlambatan penyembuhan serta infeksi. Penyebab resiko berbahaya pada penderita perdarahan adalah kehabisan darah sehingga sistem jantung-sirkulasi gagal beredar dengan cukup. Jadi infus adalah penting pada perdarahan yang nyata, oleh karena itu sistem transportasi yang baik ke rumah sakit terdekat diperlukan.

Penderita yang tidak sadarkan diri penanganannya relatif berbeda dan darurat. Ketika menghadapi penderita semacam ini, yang pertama dilakukan adalah cek kesadaran penderita, misalnya menepuk-nepuk bahu sambil memanggil namanya. Jika tidak ada respon, berarti penderita dalam penurunan kesadaran relatif berat (kecuali jika penderita habis minum alcohol jumlah besar).

Selanjutnya penderita perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, misalnya dari tengah jalan ke tepian bawah pohon yang rindang. Yang perlu diperhatikan adalah cara mengangkat penderita. Jangan pernah mengangkat penderita sendirian karena hal itu menyebabkan kepala penderita terkulai ke belakang saat diangkat. Hal ini sangat berbahaya! Penderita dengan luka pada kepala, daerah tubuh bagian atas, atau lukamultipel (banyak tempat) harus selalu dianggap ada keterlibatan cedera tulang leher. Tulang leher itu melindungi persarafan bagi bernapas spontan,oleh karena itu jika memindahkan pasien secara sembrono tanpa menopang kepalanya, alih-alih menyelamatkan penderita tetapi malah menghantarkan ia lebih cepat ke dunia lain karena pernapasannya yang terhenti.

Berikutnya aturlah supaya massa tidak mengumpul di sekeliling korban, supaya udara segar dapat dihirup korban. Jangan lupa meminta seseorang menghubungi nomor ambulan darurat 118 atau langsung mempersiapkan transportasi sendiri ke RS terdekat.

Pada korban tidak sadar yang dibaringkan terlentang, umumnya lidah akan jatuh ke belakang dan menutupi kerongkongan akibatnya menutup jalan napas. Tanpa penutupan sebagian adalah terdengarnya suara seperti orang ngorok. Hal ini harus segera diatasi yaitu dengan cara mendongakkan kepala pasien dengan mengangkat dagunya. Posisi ini ditahan selama pasien terbaring. Tindakan selanjutnya memerlukan keahlian lebih lagi yaitu melihat, mendengarkan, dan merasakan apakah korban bernapas dengan cukup. Jika pernapasan tidak memadai, pernapasan buatan mulut ke mulut harus diberikan 2 kali. Lalu cek nadi di leher dilakukan, jika nadi absen segeralah kompresi dada 30 kali diikuti napas buatan lagi 2 kali, begitu seterusnya hingga pertolongan datang. Semua hal di atas harus dimulai sebelum memasuki menit ke-4 sejak kejadian, sebab tanpa napas lebih dari 4 menit, kematian sudah di ambang pintu, atau sudah terjadi kecacatan menetap pada otak.

Apabila korban masih bernapas spontan dan nadi cukup, maka cukup posisi kepala dongak saja yang penting kita pertahankan. Selain itu saat berbaring sebaiknya posisi kaki korban sedikit diangkat dengan diganjal semacam tas untuk memperlancar aliran darah balik ke jantung. Atau korban dapat diposisikan tiduran menyamping (pada satu sisi) dengan catatan tidak ada cedera leher.

Sebenarnya tanpa peralatan yang memadai dan obat-obatan, upaya kita dalam menangai korban yang cedera berat sangat terbatas, tetapi setidaknya kita sebagai manusia sudah melakukan kewajiban kita untuk mengasihi sesama semampu kita. Dan Anda tidak akan pernah menduga seberapa bahagia Anda jika pertolongan Anda itu berhasil menyelamatkan nyawa seseorang di tepi jalan karena tidak ada yang lebih indah dalam hidup Anda dibandingkan pernah menyelamatkan nyawa seseorang. Membunuh itu gampang, menyelamatkan nyawa itu terbatas.